INDONESIA EMERGENCY KESEHATAN GIGI

Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat Indonesia Dinilai Sudah Mengkhawatirkan.
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Masyarakat tengah melakukan perawatan gigi secara gratis pada acara peringatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Unjani Cimahi, Jalan Encep Kartawirya, Kota Cimahi, Kamis (6/12/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia hingga saat ini dinilai masih sangat memprihatinkan karena masyarakatnya malas untuk melakukan perawatan. Hal tersebut diungkapkan, Ketua Asosiasi Fakultas Dokter Gigi Indonesia (Afdokgi), Dr. Nina Djustiana, drg. M.Kes, saat ditemui disela peringatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan UnjaniCimahi, Jalan Encep Kartawirya, Kota Cimahi, Kamis (6/12/2018).


"Berdasarkan DMF-T atau indeks karies gigi, untuk orang dewasa masuk kategori sangat mengkhawatirkan," katanya.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, kata dia, indeks karies gigi orang Indonesia dari satu orang dewasa yang jumlah giginya 32, rata-rata ada 7 gigi yang mengalami kerusakan.

"Sedangkan pada anak usia 15 sampai 20 tahun, dari satu anak ada 3 gigi yang bermasalah dan untuk anak usia 12 tahun ke bawah, hanya 2 gigi yang bermasalah pada setiap anak," kata Nina.

Menurutnya, penyebab penyakit gigi yang dialami dan dikeluhkan masyarakat Indonesia biasanya akibat rendahnya kesadaran merawat gigi, yang terakumulasi menjadi penyakit gigi dan mulut.
"Memang mereka sikat gigi, hanya saja kadang tidak sadar cara sikat gigi yang baik itu seperti apa. Tidak peduli bentuk sikat giginya padahal sudah keriting dan bulu sikatnya. Itu bahaya bagi kesehatan mulut dan gigi," ucapnya.

Menurut Ketua Pelaksana Bulan Kesehatan Gigi Nasional di RSGMP Unjani, drg. Rina Putri Noer Fadillah, masyarakat yang malas memeriksakan gigi karena takut ataupun hargan perawatannya yang mahal.

"Untuk perawatan gigi itu paling rata-rata Rp 200 ribu ke dokter umum yang berpengalaman, sedangkan untuk dokter muda paling hanya Rp 50 ribu," katanya.
Atas hal tersebut pada BKGN kali ini RSGMP Unjani kebanjiran masyarakat yang ingin memeriksakan gigi dan mendapatkan pelayanan secara cuma-cuma alias gratis.

"Dalam acara kali ini, kita kedatangan kurang lebih 1.000 orang yang ingin memeriksakan gigi dan mendapatkan pelayanan secra gratis," ujar Rina.
Ia mengatakan, masyarakat yang datang ke RSGMP Unjani kebanyakan mengeluhkan sakit gigi yang sudah lama diidap, karies gigi, ataupun ingin mencabut gigi.

"Rata-rata mereka memiliki karies gigi, bolong giginya dan ada juga yang minta dicabut juga," katanya.



Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat Indonesia Dinilai Sudah Mengkhawatirkan, http://jabar.tribunnews.com/2018/12/06/kesehatan-gigi-dan-mulut-masyarakat-indonesia-dinilai-sudah-mengkhawatirkan.
Penulis: Hilman Kamaludin 
Editor: Dedy Herdiana



Notes :
Dari Artikel berita diatas tentunya kita sebagai perawat gigi harus lebih bekerja keras untuk meningkatkan promosi kesehatan gigi dan mulut guna mencegah penyakit-penyakit gigi dan mulut yang lebih parah di indonesia. Perlu kita ketahui indikator HIGH RISK/resiko tinggi terjadinya Karies Gigi adalah Ibu Hamil, Balita,Anak Pra Sekolah,Anak sekolah Dasar. Sehingga kita sebagai perawat gigi lebih menomor satukan Indikator tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar